Saturday, December 26, 2020

Tentang Kesabaran dan Konsistensi

 Sabar mengajarkan kita menerima tanpa syarat dengan dada yang sangat lapang segala sesuatunya. Sebab, sabar berarti memlih untuk terus percaya dan terus menajamkan harapan- Taufik Aulia


Desember 2018

"Bang, ada lomba tentang zakat. Rahma punya ide untuk dikaitkan sama virtual reality."

"Bikin manasik haji virtual reality aja kali ya ma." 

Pengumuman tiba dan tidak menang, mungkin karena idenya tidak sesuai dengan tema.

Januari 2019

"Rahma, ide haji diajuin pkm aja."

"Oke, siap bang."

Menjelang penutupan pendaftaran PKM 2019. Server simbelmawa down dan akhirnya tidak jadi upload Proposal PKM.

Februari 2019

Mencoba upload di salah satu lomba ternyata tidak ke kirim karena salah alamat e-mail.

Oktober 2019

Kejadian yg sama seperti bulan februari 2019 pun terulang lagi. Padahal saat itu sangat yakin ide ini dapat memenangkan lomba tesebut.

Januari 2020

Pembukaan pendaftaran PKM 2020. Sudah malas dan tiada minat untuk ikut PKM. Karena sudah punya fokus yg berbeda. Tetap ikut PKM karena diajak oleh adik tingkat, menjalani setengah hati sampai akhirnya ada sebuah pesan masuk di Whatss App 

"Rahma, ide haji diupload lagi ke PKM yaa."

Waktu pendaftaran tinggal sedikit lagi, ditambah rasa malas yang datang menghampiri, mencoba beralibi agar tidak mendaftar. Tetapi ditepis oleh si pengirim pesan. Hingga sampai pada sebuah kalimat

"Yaudah, Rahma cari dulu timnya siapa."

Proses pencarian tim dimulai, mencoba mencari orang yg memiliki kompetensi tetapi dia juga konsisten akan apa yg telah dia mulai. Banyak sekali nama yg memiliki komptensi tetapi untuk konsistensi sepertinya dia agak kurang.

Hingga akhirnya aku teringat kepada sebuah janji dengan diri sendiri, untuk mengajak adik seperbiroan berprestasi. Kalo dipikir -pikir mungkin kompetensinya biasa saja, tapi terkait konsistensi dan kemauan kuat untuk belajar tidak diragukan lagi.

Akhirnya aku memilihnya untuk menjadi  partner dalam lomba ini ditambah satu orang adik lagi.

Konten proposal sudah dibuat tetapi terkait sistematika dan administrasi ku serahkan sepenuhnya kepada mereka.

Aku ingat betul mengejar tanda tangan dosen pembimbing mereka rela izin dari kelas. Padahal saat itu belum tentu pkm kita akan didanai.

6 Agustus 2020

Tengah malam, di tengah dinginnya kota Bogor mata masih sayup - sayup membuka handphone mendapat kabar bahwa proposal yg kami ajukan lolos didanai. Di satu sisi kami senang, di sisi lain kami bingung bagaimana mempertanggung jawabkannya karena kami teriri atas orang yg tidak memiliki kompetensi yang bagus. 

Agustus - Oktober 2020

Usaha terbaik kami lakukan, walau kami tidak memiliki kompetensi yang bagus tapi kami berusaha konsisten dalam mempelajari hal tersebut.

30 Oktober 2020 

Lolos didanai saja sudah suatu keajaiban, tujuan kami saat itu cukup aplikasi ini jadi dan memberikan kemanfaatan bagi banyak orang itu sudah cukup bagi kami, tetapi berita yang kami dengar hari itu sungguh membuat kami tecengang. Bagaimana tidak? Tim yg biasa - biasa aja ini lolos PIMNAS mewakili UNJ. 

26 November 2020

Kami mempresentasikan apa yg telah kami kerjakan dan perjuangkan. Lagi dan lagi tujuan kami masih sama, jika menang bagi kami itu hanyalah bonus.Tapi kami punya target saat itu yaitu mendali emas di bidang poster

28 November 2020

Penutupan dimulai acara hingga tengah malam, sampai tiba saatnya pengumuman menang PIMNAS dan lagi -lagi membuat kami kaget. Setelah 2 tahun apa yg diperjuangkan dan dicita-cita kan akhirnya terwujud

Ternyata ada bonus lain yg kami dapatkan selain mendali emas,yaitu sebuah pembelajaran yg sangat amat berarti tentang kesabaran dan konsisten, tentang takdir indah yg telah digariskan. 


-Man Shabara Zafira-

Barang siapa yg bersabar, dia akan beruntung


Sunday, May 10, 2020

Penulisan Esai Ilmiah

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaykum teman - teman, kali ini diriku mau share terkait tips n' trik membuat esai ilmiah. Dibaca yaa, semoga bermanfaat :)

I. PENGERTIAN ESAI

Sebelum kita masuk ke cara membuat esai, kita harus tau dulu nih apa sih yang dimaksud dg esai?
Berikut adalah pengertian esai dari beberapa ahli
  • KBBI : karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
  • Ayu Utami : esai adalah tulisan pendek tentang suatu topik, yang dibuat menarik dengan menghubungkan data dan opini.
  • Sumardjo, Jakob dan Saini : esai adalah suatu karangan pendek tentang fakta yang kemudan dikupas menurut pandangan pribadi penulisnya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa esai adalah tulisan pendek berisi opini  tetang suatu topik yang berdasarkan fakta dan data.

Nah, sekarang kita telah mendapat 3 kata kunci terkait apa yang dimaksud dengan esai, yaitu tulisan pendek, opini, berdasarkan fakta dan data. Kita akan bahas satu persatu. Pertama, tulisan pendek, seberapa pendek sih esai itu? Biasanya esai itu terdiri dari 500 - 1000 kata tapii untuk lomba esai sendiri biasanya ada ketentuan khusus dari panitia seberapa panjang esainya.Kedua, opini, yang dimaksu opini disini adalah pendapat/ide/gagasan kita terkait suatu topik, biasanya ide ini merupakan solusi dari suatu permasalahan. Terakhir, berdasarkan fakta dan data, nah opini/pendapat/ide/gagasan yang kita berikan bukan opini sembarangan, tetapi harus didukung oleh data dan fakta.

II. LANGKAH - LANGKAH MEMBUAT ESAI

1. Tentukan Tujuan


Maksud dari tentukan tujuan disini yaitu tentukan tema besar dari esai yang ingin kita buat. 
       
Nah, dapatin tujuannya dari mana sih?

Kalo kamu bikin esai buat ikut lomba ya jelas tujuan atau tema besar dari tema esai yang ingin  kamu buat berasal dari tema lomba. Kalo buat ngerjain tugas ya berarti tema besarnya dari si pemberi tugas.

2. Do The Research !

Step selanjutnya, lakukan riset terkait dengan tujuan atau tema esai kamu buat. 

Ibarat mau jalan - jalan, maka sebelum kamu sampai ke tujuan kamu, kamu harus melakukan riset gimana caranya sampai ke tujuan kamu. Ibarat mau masak, sebelum kamu maak kamu harus melakukan riset dulu terkait barang yang ingin kamu siapkan.

Caranya bagaimana sih? Caranya adalah dengan banyak membaca, menyimak dan mendengar tentunya harus terkait dengan tujuan kita. Semakin banyak input, semakin banyak output yang bia kita tulis.

3.  Tentukan Opini/Gagasan/Ide 

Nah, kamu kan sudah melakukan riset gimana caranya untuk mencapai tujuanmu, setelah kamu melakukan riset, ternyata ada banyak cara untuk sampai ke tujuanmu.

Pilihlah cara terbaik, terefisien, terbaru, dan terinovatif untuk sampai ke tujuanmu.

Masih diibaratkan dengan jalan - jalan kalo mau ke kota A ada banyak cara, bisa naik mobil, kereta, pesawat, dan motor. Pilihlah cara  terbaik, terefisien, terbaru, dan terinovatif untuk sampai ke kota A melakukan teleportasi misalnya hehehe.

4. Mengorganisasikan Opini/Gagasan/Ide 

Setelah kita mendapatkan cara terbaik, terefisien, terbaru, dan terinovatif untuk sampai ke kota A.

Kita harus melakukan algoritma/prosedur yang benar biar enggak nyasar, misal kalo mau naik kereta harus beli tiket dulu, beli tiket aja ada berbagai macam caranya bisa pakai aplikasi atau secara offlne.

Nah, dalam penulisan esai sendiri terdiri atas 3 bagian :

a. Pendahuluan : pendahuluan berisi tentang latar belakang, dalam menulis latar belakang kamu bisa tulis dari masalah umum terus ke masalah khusus. Masalah umum itu, iya tujuan kamu, tujuan awal kamu, tema besar lomba kamu.

Contohnya tema lombanya "Peran Pemuda dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia".

Berarti tujuan kamu/tema besar esai kamu/masalah umum pada esai kamu yaitu Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia.

Masalah pendidikan Indonesia kan banyak kamu pilih masalah khusus dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia. 

Contohnya, masalah sarana dan prasarana, peningkatan kualitas guru, tingkat literasi siswa, dan lain - lain.(Note : Pilih 1 masalah khusus aja)

Dari mana kamu dapat masalah khusus? dari Do The Research !

Oleh sebab itu, jangan lupa dalam menuliskan bagian ini sertakan data dan fakta terkait masalah khusus yang ingin kamu selesaikan.

b. Isi : bagian ini berisi tentang opini/ide/gagasan mu untuk menyelesaikan masalah khusus itu,  tuliskan juga cara menerapkan ide mu itu. Untuk lebih menyakinkan maka, jangan lupa sertakan data dan fakta terkait opini/ide/gagasan mu.  

Contohnya, kalo kita analogikan ke jalan - jalan tadi misal kamu memilih ide naik kereta, sertakan data dan fakta bahwa naik kereta adalah yang terbaik.

Tuliskan pula langkah - langkah menaiki kereta.

c. Penutup : bagian ini berisi kesimpulan dari esai kamu, kesimpulan disini bukan berarti esai kamu ringkas dan ditulis ulang. Tapi, pada kesimpulan ini, kamu cukup menerangkan dan menyakinkan pembaca bahwa berdasarkan data dan fakta,  opini/ide/gagasan mu dapat menyelesaikan permasalahan khusus. Sehingga, masalah umumu/tujuan kamu dapat tercapai.

5. Proofread !

Tahap terakhir dari penulisan esai ilmiah yaitu periksa ulang atau tinjau kembali esai mu. Sebelum akhirnya dikirim. Jangan sampai ada kesalahan typo atau penggunaan kata hubung yang tida tepat.

III. HAL YANG HARUS KAMU  LAKUKAN DAN HAL YANG HARUS KAMU HINDARI DALAM MEBUAT ESAI LMIAH

1. Hal yang harus kamu lakukan
  • Buat judul belakangan, untuk judul esai sendiri punya rumusnya lhoo. Rumus judul esai = Opini + sebagai solusi untuk + menyelesaikan/mencapai/meningkatkan + tujuan
  • Fokus ke satu topik / pilih satu masalah khusus aja.
  • Gunakan sumber/referensi yang terpecaya
  • Gunakan kata pembuka yang menarik
  • Gunakan kata penghubung atau kata transisi. Contoh :Bagaimanapun. Oleh sebab itu, Berdasarkan   pernyataan tersebut, dan sejenisnya.
  • Menggunakan kata - kata populer.
2. Hal yang harus kamu hindari
  • Buat judul dulu,karena hal ini dapat memenjarai ide atau gagasanmu
  • Terlalu banyak topik/masalah khusus yang ingin kamu selesaikan.
  • Gunakan sumber/referensi yang tidak valid atau hoax
  • Menggunakan kalimat secara berulang, karena hal ini menujukan bahwa kamu miskin kosa kata, itu berarti kamu kurang banyak baca.
  • Menggunakan kata - kata berikut : kamu, klise, beberapa, itu, hal- hal, akan, aku, saya, dan penulis.
  • Menggunakan kata - kata spesialis (kata - kata yang hanya digunakan oleh kalangan/bidang tertentu, contohnya dalam bidang matematika ada istilah kata negasi yang berarti tidak, dalam dunia bisnis ada istilah revenue  yang berarti pendapat, dan sejenisnya).
Oke guyss, sekian materi tentang penulisan esai ilmiah. Untuk contoh - contoh esai sendiri akan segera dishare di sini beserta pembahasan kesalahan - kesalahannya. Ditunggu yaa, jangan lupa dibagikan agar ilmunya semakin bermanfaat !

Saturday, May 2, 2020

I am Back Genggs ( Dinamika Organisasi )

Bismillaahirrahmaannirrahiim

Assalamu'alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh :)

Ternyata sudah hampir 2 tahun diriku enggak nge-blog hehehehehe
Ada yang nyariin aku enggak ya???

Okey genggs, jadi selama 2 tahun ini aku emang enggak nulis di blog ini, tapi aku masih tetap nulis kok. But,menulis esai atau artikel - artikel penelitian (ada yang peduli enggak ya??) wkwkwkwk

Gue kan udah pernah cerita yaa di post sebelumnya,  how lucky I am  masuk UNJ pakai beasiswa bidikmisi. Nah,gue sekarang mau cerita nih how lucky I am masuk salah satu organisasi tingkat universitas di UNJ. Selama masuk UNJ kurang lebih ada 3-5 organisasi yang gue ikutin, gue lupa. Beda banget sama dulu pas SMA yang setia banget sama ROHIS. 

Kayaknya gue enggak akan cerita salah satu deh, gue bakalan cerita semuanya aja deh hehehe. Karena setiap organisasi punya cerita dan kenangannya sendiri. Terus buat adik - adik maba UNJ yang lagi bingung nyari organisasi, mungkin salah satu dari organisasiku bisa jadi pilihan. (Sumpah sebenarnya gue gatau mau bikin konten apa intinya gue mau nge-blog, karena sudah lama blog ini tidak terisi di tengah pademi gini pemasukan mengajar sudah terhenti,jadi gue mencoba cari pemasukan dari sini, kenapa enggak jadi youtuber aja? karena bakat gue nulis bukan bikin video dan cari subscriber itu susah sedangkan pengunjung blog gue udah banyak, mau nugas juga bingung karena masih menunggu jawaban dosen, mohon maap gengs aku jadi curhat).

Back to topic,gue tipe orang yang masuk organisasi bukan asal masuk organisasi atau ikut-ikutan teman. Gue termasuk orang yang ngelihat faedahnya gue masuk organisasi itu apa? Gue gamau waktu gue terbuang sia - sia. Manfaat umum yang lu dapatkan dari sebuah organisasi adalah melatih kemampuan softskill, menambah relasi dan juga menambah pengalaman. Itu sudah jelas banget lu mau ikutin organisasi apapun pasti hal tersebut akan lu dapatkan (bukan berarti orang yang gak ikut organisasi itu gak bisa mendapatkan hal tersebut, tetap dapat kok, tapi dengan cara yang lain, tapi semua orang pasti berorganisasi enggak sih?). Tapi tuh organisasi - organisasi yang gueikutin ni banyakan yang gue gatau kenapa gue masuk organisasi ini, jadi banyak yang udah kaya Allah emang takdirkan gue disitu and I feel the benefit of the organization when I am in there .

Oke langsung aja yaa gengs, jadi kebanyakan curhat gue, wkwkwkwk


1. KELOMPOK PENELITI MUDA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (KPM UNJ)


Ini organisasi pertama gue di UNJ, kalo ditanya kenapa masuk KPM gue juga bingung wkwkwk. Jadi, kan awalnya tuh pas MPA (Ospek) ada pembicara gitu kan. Terus ngomongin PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), salah satu  pembicaranya ada kakak dari KPM, terus karena gue anak bidikmisi wajib banget bikin PKM, terus mikirnya kalo mau bikin PKM harus masuk KPM wkwkwkwk.

Yaudah tuh daftar kan awalnya gue isi pendaftaran online sendiri, gak bareng teman, karena waktu itu belum kenal siapa - siapa. Terus pas daftar online itu ada quotes bagus gitu, gue lupa  quotesnya apa, terus gue update ke Intagram. Eh, ternyata teman SMP gue beda fakultas juga ada yang daftar itu. Terus kita barengan deh buat daftar offlinenya. Walaupun dia sekarang udah gak aktif di KPM lagi.

Singkat cerita gue ikut Orientasi Anggota Baru (OAB), pas pra OAB kan dapat ide tuh buat penelitiam dibagi setiap kelompok,terus ngue kerjain bagian gue, nah karena newbie banget di dunia penelitian gue ngerjain 1 bab itu seharian sampai punggung gue pegal banget di depan laptop. Eh, terus pas dikumpulin banyak salah, banyak yang harus direvisi lagi. Masa - masa pra OAB itu sempat mikir "udahan ajalah, capek, gue juga gak berminat sama keilmahan - keilmiahan gini, dulu waktu SMA disuruh ikut KIR sama teman gue aja gue cabut." Tapi di satu sisi juga mkir "gue udah ngabisin waktu gue seharian, masa nyerah begitu aja? Percuma waktu gue terbuang sia-sia." Akhirnya ku memutuskan untuk lanjut, sampai Hari H OAB.

Saat Hari-H OAB, menjelang penutupan, seorang kakak datang ke gue dan ngomong secara fece to face ke gue "Rahma, kakak ngerekomendasiin kamu jadi ketua angkatan, kalopun kamu enggk kepilih jadi ketua angkatan, tetap jaga teman - teman yaa". Terus kan pemilihan ketua angkatan tuh, calon - calon ketua angkatan dikumpulkan, lagi-lagi dapat pesan,intinya "jaga teman - teman kalian yaa".FYI, OAB KPM itu enggak ada senioritas kok itu cuma kaya memperkenalkan kita gimana caranya penelitian gitu aja.

Habis OAB,ada satu kepanitiaan yang wajib banget diikuti oleh para anggota baru, yaitu RUAT. Nah, sebelum RUAT kan pembentukan panitia yaa, terus semua calon ketua angkatan dikumpulkan sama sekum KPM waktu itu, yang juga merupakan ketua angkatan di angkatannya, lagi - lagi dikasih pesan "jaga teman - teman kalan yaa".Terus, pas RUAT gue jadi koor Perkap, yang namanya organisasi pasti ada dinamikanya, disitu mulai ngerasain dinamikanya.

Habis RUAT, Oprec Pengurus, nah disini bingung mau daftar apa enggak, soalnya kaya udah capek gitu, tapi lagi - lagi pikiran "masa sudah sejauh ini, nyerah gitu aja? terus pesan kakak - kakak gimana?" Terus poin pentingnya adalah "sayang udah bayar uang pendaftaran sampai lebih dari 100k, cuma dapat capeknya aja." wkwkwk.

Yaudah ikut oprec, awalnya mau daftar divisi P2P atau P2EK. Karena, kedua divisi itu gak ada di organisasi lain. Tapi, akhirnya pilih Biro Logistik dan PSDA. Soalnya, ada kakak yang bener - bener menginspirasi gue, gue banget ikut jejak dia, dulunya dia di PSDA dan Kestari (sebelum terpecah jadi biro logistik, pustaka, dan kestari). Yaudah gue pilih itu wkwkwk.

Lalu, ditempatkan di biro logistik yang tugasnya jagain barang - barang di KPM, yang harus always stay in secret, tapi karena satu dan lain hal jadi gabisa always stay, cuma often stay aja. Di tahun pertama sebagai  pengurus, belajar banyak banget, dapat banyak ilmu tentang penelitian dan akhirnya gue nemuin bakat gue selama ini yaitu menulis, buka menulis sastra tapi lebih ke menulis hal - hal yang berbau ilmia.  Di tahun pertama juga dapat hidayah untuk kesekian kalinya. Ada salah satu kakak yang sering banget ngajakin diskusi baik tentang penelitian maupun agama. Yang akhirnya bikin pemikiran - pemikiran gue terbuka.Disini diajarkan "learning by doing" , belajar dengan melakukan bukan hanya dengan melihatatau mendengar saja. Ohiya, selan itu, salah satu keuntungan often stay in secret yaitu banyak kenal alumni, banyak dijajanin wkwkwk.

Bohong kalo ikut organisasi kalo gak ada dinamikanya, oh tentu ada. Di tahun pertama ini, gue mendapat peran sebagai adik yang manja, yang suka minta temenin, suka minta jajanin,yang suka banget nangis kalo permintaanya enggak diturutin. Ohiya, di tahun pertama gue juga akhirnya bia berhasil meraih mimpi gue buat pergi ke Jepang (buat yang mau tau ceritaku di Jepang bisa buka http://rahmarosalianas.blogspot.com/2018/07/jepang-dengan-segala-perjalanannya.html)

Singkat cerita, memasuki tahun kedua, karena sudah lelah menjadi biro logistik, akhirnya mendaftarkan diri di divisi P2P dan PSDA(gatau kenapa wkwkwk, seinget gue cuma karena gue udah menelan banyak banget ilmu keorganisasian di tahun peertama, gue pengen banget belajar penelitiannya, tapi gak nyambung juga sih wkwkwk). Akhirnya, jatuhlah aku di biro Ekonomi Kreatif (biro lagi wkwkwk). FYI, biro ekonomi kreatif adalah biro yang tugasnya mencari uang hahaha.

Di tahun kedua, badai dan dinamikanya semakin kencang. Di tahun kedua mendapatkan peran sebagai kakak, jadi gak boleh cengeng lagi. Seinget gue cuma, dua kali gue nangis selama satu kepengurusan ini. Ohiya, kalo tahun pertama diriku banyak belajar, maka di tahun kedua banyak mengajarkan, dan semakin banyak gue mengajarkan semakin banyak gue belajar, maka semakin banyak pula prestasi yang gue raih. Lalu, pada akhirnya diriku teringat saat wawancara pengurus di tahun pertama, "kenapa mau daftar pengurus?" "mau belajar bang" "kalo sudah belajar?""mengajarkan". 

Mungkin ini waktunya mengajarkan ilmu - ilmu yang telah didapat. Betapa berhaganya sebuah ilmu,dia tetap mengalirkan pahala bagi si empunya walaupun si empunya telah terkubur di dalam tanah.

Tiba akhirnya,di tahun ketiga, lagi dijalanin guys. Sekarang gak milih tapi dipilih. Jadi, Kadiv P2P, tugasnya ngurusin penelitian orang lain, tapi gak boleh melupakan penelitian sendiri. Sekarang berperan sebagai ibu dengan 12 anak wkwkwk. Ada perasaan cemas sih karena sebelumnya di biro yang cuma ber-4, sekarang di divisi yang ber-13. But, kalo kata orang - orang kepedean gue sudah over jadi pede aja bisa wkwkwkwk. Emang nyatanya bisa kok (tuh kan kepedean lagi wkwkkw). Baru memasuki triwulan pertama sih, jadi gak banyak yang bisa diceritain, palingkita lagi pada kebingungan karena corona. Ohiya, kalo di tahun pertama belajar, di tahun kedua mengajar, maka di tahun ketiga mengamalkan. Bagaimana kita mengamalkan ilmu yang kita dapat, bukan hanya teori belaka, tetapi benar - benar diaplikasikan. Karena dengan diaplikaiskan ilmu akan menjadi lebih bermanfaat.

I think is enough about KPM UNJ, intinya dengan mengikuti organisasi ini kalian bisa mendapatkan keterampilan di bidang penelitian dan keilmiahan. Buat yang mau tau lebih tentang KPM UNJ bisa buka http://www.kpmunj.org/ . Kalo kalian mau baca hasil - hasil penelitian KPM bisa baca di http://ejurnal.kpmunj.org/index.php/risenologi . Buat yang nanya - nanya contoh esai Insyaa Allah akan aku post setelah ini yaa. 



2. LEMBAGA LEGISLATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (LLMP Pendidikan MAtematika)


Are you remeber about kakak KPM yang sangat menginspirasiku sampai aku daftar jadi biro logistik dan PSDA. Beliau juga menginspirasiku untuk daftar lembaga legislatif, padahal sebelumnya gue sangat - sangat tidak berminat ikut lembaga legilatif. Jadi, pas gue jadi panitia RUAT gue baru tau ternyata beliau juga anak lembaga legislatif. 

Yaudah gue coba daftar PKMP terus ikut sampai selesai. Sesuai rencana awal, mau daftar legis tapi kan waktu pengambilan berkasnya terbatas kan ya terus bentrok sama kelas. Hingga di hari terakhi kan gue mau ambil berkas, gue nanya ke kakaknya diamana katanya di lantai 5, gue sudah kelantai 5 gak ada orang sama sekali, ternyata salah gedung guyss gue ke lantai 5 GHA ternyata gue baru ngeh beberapa hari kemudai yang dimaksud itu lantai 5 GDS  (namanya juga maba kan ya wkwkwk).

Terus, karena hal terebut gue udah nyerah, yaudahkah gajadi anggota legis. Terus gue sampai bialng ke teman gue sia - sia ikut PKMP gajadi iku legislatif, terus disuruh masuk BEM tapi gue gamau. Hingga akhirnya ternyata ada perpanjangan guyss, cuma gue kaya udah malas gitu, jadi kaya yaudahlah gausah daftar. Sampai akhirnya gue ketemu dengan salah satu kating, yang saat itu menjabat sebagai anggota LLM di kamar mandi,dia bertanya memintaku untuk daftar LLM. Kakaknya gabisa lanjut LLM dan dia menjabarkan beberapa penjelasan yang akhirnya membuat gue harus daftar LLM. Lalu, akhirnya jadilah gue daftar LLM.

Then, setelah disumpah dengan Al - Qur'an akhirnya diriku resmi menjadi anggota LLM. Setelah itu,  rapat koordinasi, rapat koordinasi tuh buat nentuin kita menjabat sebagai apa. Lalu, aku mendapatkan amanah sebagai bendahara, ketua komisi v, dan kepala badan legislasi. banyak ye? wkwkwkk

Jadi, kita itu cuma berenam guys, makannya rangkap jabatan gitu. Lalu, awalnya LLM itu kan serumpun terus dipecah jadi prodi. Nah, jadinya kita ber-6 itu angkatan pertama di LLMP dan kita harus mengawasi kakak - kakak tingkat guys. Alhamdulillah kating-katingnya baik mau dengerin pendapat kita, walaupun yang namanya senior ke junior pasti ada sedikit rasa ego. Selisih pendapat dengan badan eksekutif sering banget terjadi,but it's okey. Di tahun pertama banyak belajar gimana caranya bernegosiasi, bagaimana caranya mendapatkan win win solution. Dinamikanya lebih banyak dinamika eksternal karena alasan tadi, kita newbie and we must controlled kakak tingkat wkwkwk. 

Di tahun kedua, kita punya adik, yang tadinya ber-6 jadi ber-15. Dinamika yang terjadi lebih banyak dinamika internal, karena lingkarannnya semakin besar maka hubungannya semakin renggang. Selama dua tahun di LLM diriku berperan sebagai Mama,yang kalo kata mereka Mama yang galak wkwkwk. Di tahun kedua ini ngerasa kaya kembali ke momen saat jadi Kaput Rohis dulu sih, karena gue juga jadi emak yang galak katanya wkwkwk. 

Pelajaran penting yang gue dapat sebagai anggota legislatif adalah ternyata enggak mudah jadi anggota legislatif tingkat prodi, apalagi tingkat Indonesia. Disini gue paham banget kenapa anggota DPR itu kerjaannya tidur pas rapat, karena capek coy ngomongin undang - undang, pusing, yang tingkat prodi aja kalo bikin kebijakan harus mempertimbangkan banyak pihak,misal per angkatan atau per kelas, apalagi setngkat Indonesia. Itu baru dari fungsi legislasi belum lagi fungsi anggaran dan penngawasan, kalo kalian nonton film sexy killer dimana ada anggota legislatif yang marah -marah ke salah satu kementrian kalo enggak salah,  disituah peran kami menyampaikan aspirasi rakyat. Terus udah capek -capek memperjuangkan rakyat, rapat berhari - berhar bikin undang - undang yang terbaik, terus didemo sama rakyatnya. Huftt sedih , gak memebela mereka sih ada juga oknum anggota DPR yang salah, tapi banyak yang benernya kok.

Jadi inget salah satu pesan Rasulullah, kita harus tetap taat sama pemimpin selama pemimpin itu masih tetap melaksanakan shalat walaupun pemimpin kita sudah berbuat zhalim sama kita.  Buat yang mau tau tentang LLMP Pendidikan Matematika bisa follow IG @llmpenmat_unj.


3. LEMBAGA DA'WAH FMIPA MASJID ULUL ALBAB (LDF MUA)

Namanya sekarang sudah ganti gengs jadi LDUA (Lembaga Da'wah Ulul Albab), kenapa masuk MUA?? Simpel, karena gue dulu anak Rohis, sayang aja enggak lanjutin. Pas mau masuk sini ceritanya sama kaya masuk LLMP di detik - detik terakhir,sempat kaya yaudahlah gausah daftar, eh tapii Allah malah nunjukin untuk tetap daftar.

Di LDUA diriku masuk ke departemen Qur'an Center,PJ FMIPA MENGAJI, dinamikanya sih sebenarnya karena jumlah orangnya banyak banget satu kepengurusan ada 90-an dan kita tidak punya sekret, jadi tu yang bikin mungkin antar pengurus enggak kenal satu sama lain, cuma kenal yang satu departemen aja. Tapi, kalo setiap ngumpul bikin aku merinding, karena banyak banget orangnya jadi ngerasa kaya, ternyata gue dikelilingi sama orang - orang shaleh lhoo.

Terus di LDUA ada proker gede banget namanya SISKOM, kaya tafakur alam gitu, itu sudah bertahun - tahun lebih tua daripada umur gue. Di situ gue diamanahkan sebagai bendahara SISKOM. Dua kali menghadiri SISKOM, selalu aja nangis. Terus, yang palng mencengangkan dalah keuangannya sih, sebenarnya sudah terbiasa di Rohis itu uang yang awalnya defisit pas acara selesai jadi surplus. Cuma in tuh surplus banget - banget - banget wkwkwk.

Mungkn karaena disini cuma satu tahun jaid gak banyak ceritanya kaya cerita - cerita sebelum-sebelumnya. Tapi sumpah kakak - kakaknya baik banget, apalagi korwat ku dan kakak bendahara aku, mereka berdua kan angkatan 2016 yaa, It's mean selesai kepengurusan itu mereka yang akan jadi BPH jadi kaya merasa bersalah gitu ninggalin mereka. Pas selesai muktamaar aku tiba - tiba nangis, padahal yang lain enggak, gatau kenapa, terus kedua kakak itu yang nyamperin aku dan peluk aku :"(

Benefitnya apa ikut organisasi ini? Hahaha gausah djelasin masih dengan alasan yang sama kenapa harus ikut Rohis (baca selengkapnya di http://rahmarosalianas.blogspot.com/2016/06/my-rohis-my-adventure.html ). Ohiya, buat kalian yang mau tau lebih tentang LDUA bisa follow IG nya di @ululalbab.unj.


4. Majelis Tinggi Mahasiswa (MTM UNJ)


Apasih MTM UNJ? Majelis ta'lim??

Tentu tidak kawan, MTM UNJ itu lembaga legislatif mahasiswa tingkat universitas. Bedanya apa dengan LLMP? Kalo diibaratkan Indonesia LLMP itu kaya DPRD dan MTM UNJ itu kaya DPR RI.

Terus kenapa masuk MTM?Kan udah masuk LLMP?

Karena kalo aku tidak masuk MTM, maka tidak ada yang mewakili suara prodi Pendidikan Matematka di tingkat Universitas. Bisa dibilang gue ini prematur masuk MTM, kebanyakan yang masuk MTM itu mahasiswa - mahasiswa tahun ke-4. Tahun ke-3 ada tapi gak banyak. Apalagi tahun ke-2. Kenapa gue tahun ke-2 sudah masuk MTM? Karena yang sudah disebutkandi awal kita gak punya kating di bidang legislatif. Jadi, yang masuk MTM tahun 2018 fraksi pendidikan matematika itu kakak - kakak angkatan 2014 dan yang masuk MTM tahun 2019 fraksi pendidikan matematika yaitu aku, angkatan 2017. Loncat 3 tahun guyss. Bukan karena kaderisasinya jelek, tapi karena pemecahan dari rumpun jadi prodi.

Dari semua organisasi yang gue ikutin, gue ngerasa dinamikannya paling pecah disini sih. Dikarenakan disini tuh sudah bener - bener beda kultur banget orang - orangnya. Kalo di KPM walaupun tingkat univ kulturnya masih sama,karena emang kita punya pemikiran yang sama. Tapi, kalo di MTM emang beda kulturnya dan kita membawa aspirasi dan nama baik daerah yang kita wakili, istilah gampangnya kalo di DPR RI orang batak, orang madura,orang jawa, dan lain - lainnya pada bertemu. Nah, kalo MTM orang - orang dari fakultasnya masing - masing bertemu. Tapi gue sangat - sangat salutsama ketua MTM gue sabar banget, tapi buakn orang - orang menyepelekan beliaumalah hormat banget sama beliau. Kalo pada ribut dia cukup ketuk palu dan bilang "ini dalam sidang" semuanya pada diam.

Disini karena kau angkatan termuda, lalu di angkatan aku juga perempuannya yang aktif cuma 2 orang banyakan cowoknya, jadi aku kaya adik lagi disini hehehe. Ohiya, walaupun budayanya berbeda - beda tapi mereka punya prinsip yang sama, senangnya aku tuh karena mereka selalu mengingatkan aku, kaya jangan pulang malam - malam, terus kalo ada perempuan sendiri di sekret cowoknya pada keluar.Jadi, perempuan - perempuannya itu sangat menjaga drinya dan para lelakinya sangat menjaga perempuannya. Btw, menurut gue cowok - cowok MTM itu good looking semua (astaghfirullah ukhti) dan cewek - cewek MTM itu sejuk - sejuk dipandang semua hehehe. Khusus untuk tahun 2019 yaa wkwkwkwk. Aku sayang banget dah sama kakak - kakak dan abang - abang MTM 2019.

Ohiya,kalo di prodi itu gue banyak banget dapat ilmu tentang legislasi, maka di univ ini banyak banget dapat ilmu tentang aspirasi dan budgeting. Terus lebh mendalam juga ngomongin isu - isu legislatif nasionalnya. Kalo di  prodi lebih kaya ngomongin isu legislatif secara umum. Jadi, kalo lu mau jadi anggota DPR,sangat - sangat gue sarankan untuk ikut MTM UNJ, karena itu bener-bener kaya miniaturnya DPR RI. Untuk kalian semua yang maba gabisa langsung masuk MTM UNJ, ada syarat - syaratnya. Nahh, buat kalian yang mau tau tentang MTM UNJ bisa follow IG nya @mtmunj_official


5. Lembaga Pengkajian Bahasa Arab dan Islam (LPBAI) Nyantrend UNJ


Okey,this is the last. Jadi begini kawan - kawan, walaupun aku sudah tidak ikut MUA, tetapi aku butuh banget penjagaan dan akhirnya aku memutuskan untuk ikut nyantrend. Apa bedanya Nyantrend dengan MUA? Sebenarnya sama aja cuma kalo Nyantrend itu tingkat universitas kaya LDK sedangkan MUA itu tingkat fakultas.

Lalu, apa bedanya dengan LDK? Dari namanya saja sudah terlihat bedanya, Nyantrend fokus ke  pengkajian bahasa Arab dan Islam. Selain itu, kalo ngumpul sama teman - teman nyantrend, sesuai dengan namanya, iya berasa kaya lagi di pesantren. Apalagi banyak banget teman nyantrend yang tinggal satu asrama. Walaupun aku tidak,jadi pas main ke asrama iya berasa kaya lagi di pondok gitu hehehehe

Dinamikanya di Nyantrend itu, sama kaya organisasi - organisasi sebelumnya sih. Terus kegiatan nyantrend itu ada tahsin dan kajian ilmah  setiap pekan, daurah Ramadhan tapi tahun ini tidak bisa diadakan karena pademi, dan Kuliah Umum. 

Ohiya, aku di Nyantrend sebagai divisi ekonomi yang tugasnya berjualan, buat teman - teman yang mau cari baju - baju syar'i bisa follow IG @nyantrend.store dan buat teman - teman yang mau tau lebih tentang nyantrend bisa follow IG @nyantrend_unj.


Sekian ceritaku tentang organisasi - organisasiku, sebenarnya ada 4 lagi guys tapi yaudah bukan organisasi tapi forum gitu (tapi jatuhnya organisasi juga sih wkwkwk), yaitu forum PMW (Program Mahasiswa Usaha @forumpmw_unj) dan forum Bidikmisi (@fbmunj_official) , tapi aku enggak jadi pengurus, jadi kurang tau dinamikanya kaya gimana, jadi karena gue ikut PMW dan Bidikmisi jadi otomatis gue anggota forum tersebut. Terus 2 lagi forum mawapres, forum mawapres UNJ (@mawapresunj) sebagai staf divisi logistik dan forum mawapres FMIPA UNJ (@mawapresfmipaunj) sebagai staf divisi acara. Tapi, karena baru 2 bulan disana jadi belum bisa banyak paling nanti aku akan cerita di post selanjutnya tentang dinamika menjadi mawapres bukan forumnya hehehe.

Terima kasih guyss, sudah mau membaca ceritaku yang panjang sebenarnya emakin kebawah bukan semakin sedikit cerita yang bisa diceritain tapi karena gue sudah ngantuk dan pegal wkwkwk, lalu mohon maaf buat teman -teman yang sudah komentar ceritaku enggak aku balas. Seriously, setelah 2 tahun baru buka blog lagi dan rasanya kalo balas sekarang itu kaya telat banget.  

Wednesday, July 25, 2018

Jepang dengan Segala Perjalanannya

Pada siapa kau akan kembali ketika orang memandangmu hanya dari sudut  pandang yang mereka inginkan saja? Padahal, pada saat yang sama kau sedang menyembunyikan banyak cerita dan belajar menyimpaan rasa  sakit, keluh dan kesulitan – kesulitan dalam  hidupmu yang sekarang kau tutup rapat – rapat.
.
Pada siapa baiknya kau utarakan impianmu yang panjang ketika ukuran keberhasilanmu menurut orang masih jauh dari materi dan gengsi semata? Padahal, pada saat yang sama kau sedang sibuk berbahagia untuk impian – impianmu yang kau capai satu per satu, sekalipun tak ada kawan – kawanmu yang mengetahui, karena ukuran kalian berbeda. Sekarang ini, kebahagianmu sederhana, mengulas senyum – senyum bahagia di wajah orang -  orang yang kau sanyagi.
.
Pada siapa kau harus tetap berharap dan terus percaya? Ketika makhluk-Nya sedang sibuk dengan makhluk lainnya atau bahkan mengkhianatimu. Pada siapa kau temukan beribu alasan untuk selalu bangkit dan terus maju?
.
Allah. Karena pada – Nya, tidak hanya celah untuk  menyerah dan hanya kepada-Nya lah kau berserah
.
-  Taufik  Aulia dalam “Sabar dan Syukur Tanpa Tapi” dengan sedikit tambahan -


Beberapa tahun lalu

Detektif Conan adalah komik terfavoritku kala itu. Hampir semua seri bukunya pernah ku baca baik online maupun offline. Semua seri Detetif Conan The Movie juga  ku download dan ku tonton. Bahkan blog ku juga diisi dengan tema bernuasakan Detektif Conan. Menurutku komik ini cerdas, melalui komik ini pengetahuan ku bertambah dengan cara yang tidak membosanan. Karena komik ini pula aku ingin sekali pergi ke negeri Sakura, alasannya sederhana hanya ingin bertemu Aoyama Gosho, sang pembuat cerita.

Maju sedikit, usiaku bertambah, alasan ku ke Jepang bukan lagi untuk bertemu Aoyama Gosho, tetapi untuk berkuliah di sana. Semangat itu semakin menjadi ketika mendengar  ada kaka kelas mendapat beasiswa di sana. Beberapa seminar tekait perkuliahan di Jepang ku ikuti, lalu ku tempel brosur itu di dinding kamarku. Aku juga mengkuti Japan Club waktu itu di sekolah. Tapi nampaknya Allah lebih menyukaiku berjuang  di Rohis. Lalu, akhirnya ku tuangkan mimpi - mimpiku dalam bukuku bahwa suatu hari nanti aku akan pergi kesana.


Seiring berjalannya waktu, keinginan itu memudar, pikiranku lebih realitis. Do’a ku pun berganti tidak lagi ingin ke negara itu. Di penghujung kelas 12 pintaku hanya satu, Allah memasukan ku ke universitas terbaik, jurusan terbaik, dengan cara yang  terbaik.

Maha Besar Allah memasukan aku ke Pendidikan Matematika, FMIPA, UNJ. Baru  sampai saat MPA saja, ku sudah jatuh cinta. Memasuki fakultas yang lebih mirip pesantren ini. Lalu, yang aku tidak habis pikir sampai sekarang adalah Allah menjalankan kakiku untuk daftar memmasuki organisasi Kelompok  Peneliti Muda UNJ, padahal sejak SMA aku tak suka dengan hal yang berbau ilmiah. Pernah diajak untuk ikut KIR ku malah kabur, saat praktek aku sudah pusing duluan, teman – temanku yang berkerja, sedangkan aku hanya bagian tulis menulis.

Beberapa hari sebelum Ramadhan

Frustasi! Itulah hal yang aku rasakan saat itu. Melihat soal UTS yang amat sulit, hampir semua  jawaban di soal UTS ku ngarang bebas, padahal soal UTS ku berhubungan dengan matematika yang sejatinnya tidak bisa dikarang, yang penting diisi, kataku kala itu.

Wajar sih bila sulit, karena diriku belajar cuma menjelang UTS saja. Di kelas ku kerjaanya tidur terus, sedangkan di waktu kosong sibuk berorganisasi, berprestasi dan diskusi. Kemenanganku atas dua perlombaan essay nasional membuatku  menjadi semangat untuk terus berkarya, ajakan berdiskusi untuk membuat essay juga datang. Padahal tadinya aku berencana jika selesai waktu liburan maka stop dulu berkaryanya.

Namun, ada salah satu diskusi yang datang dari kakak kelasku  yang menyita banyak waktuku. Merasa tertarik dengan beberapa pembahasan yang dia bahas, merasa menemuan diriku yang hilang karena kesibukan kuliah kala itu. Mengingatkanku pada masa indahnya berjuang bersama dia, saudara seperjuanganku di kala SMA. Namun sayang, mungkin di antara hal – hal baik tersebut tersimpan niat yang tidak lurus. Sehingga, pengumuman - pengumuman yang ku nanti bukan lagi yang ku nanti.

Hingga sampai pada satu titik jenuh dan lelah, lalu dimana Allah berkata, “Sudah dulu dunianya. Apa yang kamu cari? Hal – hal duniawi akan selesai dengan kematianmu, niatmu awalnya emang baik, tapi apakah sampai sekarang masih tetap baik?”

Dengan itu, aku melepas beberapa hal terkait duniawi, lalu kembali mencari ilmu dam kembali menata niat agar tetap lurus.

11 Ramadhan 1439 H

Di bulan Ramadhan kali ini, sedang berusaha untuk mengurangi intesitas penggunaan HP. Mencoba membuka HP hanya di sore hari. Tapi, saat ku membuka HP kali ini ada kabar yang berbeda. Bukan kabar mengenai rapat, bukan juga info kelas, kabar kali ini mengenai abstrak yang dikirimkan oleh aku dan teman – temanku lolos untuk diperesenntasikan di Jepang.

Saat itu rasanya Allah menjawab semua do’a ku, bahkan do’a yang sudah aku lupa bahwa aku pernah memintanya. Benar saja, kalimat yang menyatakan kejarlah akhirat, biar urusan dunia, Dia akan berikan yang tebaik. Allah menjawab janji-Nya bahwa,

siapa yang menolong agama Allah, Allah akan menolognya”.

13 Ramadhan 1439 H

Tidak banyak, hanya beberapa kata yang ku ingat dari Ustadz Nuzul Dzikri, “Win to Win ”. Menangkanlah keduanya. Jika tidak mampu, maka cukup sedikit saja kau tingalkan dunia karena Allah. Seketika diri ini sadar, kabar kemarin itu anugrah, ujian, atau  istidraj?

Selepas Ramadhan

Perlahan sudah tak ada keinginan untuk pergi ke sana. Mengingat keuangan yang semakin menipis dan amanah yang semakin menebal. Tetapi, rasa bangga dan bahagia kedua orang tuaku tak mungkin ku hapus dan digantikan menjadi rasa malu. Maka, mulailah ku berusaha mencari dana. Dari mulai bersedekah, berharap menang lomba essay, dan mengajukan proposal donasi.

Hmm, bersedekah? Ku rasa itu baik! Bukankah Allah akan melipat gandakan harta hamba-Nya yang senang bersedekah? Tapi kalo niatnya tidak lurus?

 Berharap menang lomba, tapi lagi – lagi Alah menunda kemenangan.Mengajukan proposal donasi? Baru saja ku mengajukan proposal donasi ke salah satu temanku, Allah sudah menegurku melalui kata – kata abangku.

yang menurut kamu halal, belum tentu  menurut aku halal, kita gak boleh meminta – minta Rahma!”

Rahma  enggak minta – minta Bang! Rahma juga tahu itu gak boleh.”

“Lalu itu apa namanya? Bukan berarti kamu kenal dia terus dengan ngomong begini dan begitu lalu dia memberikan uang, bukankah itu sama saja dengan meminta –minta?”

Ditengah kebingungan, diriku bercerita dengan abangku yang lain.

Saya masih bingung terkait dengan itu, tetapi dari yang saya baca itu tidak boleh, coba kita sama – sama cari dan baca, kalo kamu ketemu bilang saya. Tapi,  jangan karena hawa nafsu lalu ada satu dalil yang menyatakan itu boleh kamu mengabaikan dalil yang lainya.”

Akhirnya ku putuskan untuk tidak mengajukan donasi lagi dan berdo’a semoga Allah mudahkan jalan ini untuk kebahagiaan orang tuaku.

Sambil  menunggu ku bongkar salah satu celenganku, celengan yang ku simpan sejak satu tahun lalu untuk bekal S2 dan untuk membeli rumah impianku. Selain itu, ku coba untuk mencari pinjaman ke Bibiku. Pinjaman sudah di dapat, tetapi pemesanan tiket pesawat selalu saja gagal, kakakku, Si Mami Sekum, berjuang sedemikian rupa agar tiket pesawat kami bisa di booking, transfer kesana dan kesini mencoba segala bank dan atm, sekalinya bisa atm lupa pin, sampai – sampai atm abangku ke blokir. Pusingnya  bukan main UAS dan beberapa amanah sampai keteteran karena ini. Tapi, pada akhirya Allah menyelesaikan masalah ini tepat waktu, bersamaan dengan batas waktu minimal pembuatan visa.

Saat pembuatan visa, aku dan temanku yg kehabisan kuota kebingungan mengenai jalan menuju kesana. Lalu, Maha Baik Allah mempertemukanku denga teman sekelasku  yang dengan baiknya memberikan tathering kepadaku.

Tidak hanya itu, tidak lama dapat kabar untuk menjadi salah satu  pengajar di bimbingan belajar yang berada di dekat rumah. Lumayan untuk mencicil pinjaman. Lagi – lagi Allah menjawab janjinya.

Cobaan tiada henti Allah berikan kepadaku, menjelang hari keberagkatan kakiku kencengklak hingga sandalku harus jebol lagi untuk yang ketiga kalinya  dalam satu bulan. Untungnya, sakit ini dapat sembuh dalam   waktu  beberapa hari saja.

Ternyata kencengklak ini  mengingatkanku bahwa diriku beum punya sepatu untuk konferensi nanti, mengingat sepatuku pada jebol akhir – akhir ini. Hmm tidak  hanya sepatu, ternyataa pas diriku cek koperku juga rusak. Ahirnya ku memutuskan meminjam sepatu dan koper temanku, karena untuk membeli ku tak mampu. Iya! Semuanya pinjaman, dari mulai uang, sepatu sampai koper.

D- 1

Dimulai dengan UAS ALPROG dari jam 8 -  jam 2. Jadi TIPE di daftar ulang maba. Lalu menunggu kakak Si Mami Sekum sambil sedikit bercerita kepada abangku tentang kabar semalam yg menghantui pikiranku.

Hmm, perjalanan menuju bandara cukup macet. Untungnya kami datang ke bandara tepat waktu.

Pertama kali naik pesawat, alhamdulillah lancar, katanya sih ini maskapai nomor 1 di dunia dan bersyukurnya aku lagi dapat tiket promo jadi harganya murah banget.

Awalnya perjalanan menuju singapura, perjalanan cuma 2 jam dan dapat makan juga. Jadi enggak berasa. Ohiya di Bandara Changi Singapura ada musholla, mushollanya juga enak banget. Enggak cuma musholla disana juga ada ruang meditasi.

Perjalanan dari Singapur ke Hiroshima, juga menyenangkan dengan makanan yg cukup mewah. Meskipun ada yang tak sesuai lidah.

Day 1

Kami melakukan shalat shubuh di pesawat, mungkin karena penyesuaian  tekanan yang ada, hidungku mengeluarkan darah dan itu baru ketahuan pas diriku mau mengambil wudhu untuk shalat shubuh. Sampai di bandara Hiroshima jam 9 waktu Jepang. Setelah itu, kami naik bus dari bandara ke terminal bus, pemandangannya sangat indah ada gunung - gunung nan hijau seperti di puncak, Bogor.

Dari terminal bus  kami naik trem menuju miyajima. Lalu naik fery ke  pulau. Hari pertama semua masih berjalan sangat lancar. Pulau Miyajima seperti Pulau Tidung di mataku. Tidak ada kesan ataupun kesusahan yg kami dapat.

Hanya saja kami harus menyesuaikan diri dengan suhu panas yg ada di Jepang yang panasnya melebihi Jakarta

Day 2

Sambil menunggu waktu check in di hotel yg berada di Saijo. Kami memilih untuk belanja di Handori. Sejenis seperti blok M atau Kota Tua di Jakarta. Nah, karena hari sudah siang dan teman - temanku sudah pada kelaparan, kita memilih untuk mencari makan terlebih dahulu. Disinilah mulai perdebatan antara aku dan salah satu temanku mengenai perkara makanan halal dan haram.

Tidak hanya itu, kamu juga sempat kebigungan terkait shalat. Mencari tempat shalat sangatlah sulit, hingga kami menjama' qashar shalat dzuhur dan ashar mepet bahkan memasuki maghrib.

Nah, karena tidak ada ruang shalat kami shalat di pojokan stasiun dan pas di depan Mc. Donald. Lalu setelah kami selesai shalat kami baru menyadari jika vending machine di hadapan kami ini bukan vending machine melainkan adalah tong sampah.

Hmm, hari ini aku belajar banyak. Bahwa, Ilmu Fiqih ku belum seberapa. Masih harus banyak belajar lagi. Mengenai makanan halal dan haram, bahwa sejatinya pembeda antara makanan halal dan haram bukan hanya ketiadaan kandungan babi ataupun alkohol tetapi juga mengenai proses pembuatannya. Bahwa, daging yg tidak disembelih tanpa membaca bismillah adalaha haram. Bahwa makanan yg didapat dengan cara yg haram adalah haram.

Mengenai tatacara berwudhu, membedakan mana yg sunnah dan wajib aja kadang lupa. Membedakan kapan seharusnya kita bertayamum dan sebagainya.

Terakhir, terngiang di kepalaku kata - kata dari abangku.


" Saat iman di uji. Solat berdiri malu, solat duduk ga boleh."

Tidak hanya itu, kakakku juga mengirimkan pesan agar aku jangan lupa setoran hafalan. Padahal dia juga belum setoran hehehe.

Selesai shalat kami melanjutkan perjalanan ke Saijo, pas kamu mau naik kereta JR ternyata karena ada longsor tidak bisa diakses jalan disana. Dan kami harus menaiki shinkansen, sayangnya harga shinkansen cukup mahal dan uang kami pas - pasan.

Hmm, daripada  tidak ada kendaraan akhirnya kami tetap memutuskan naik shinkansen. Benar kata orang-orang keretanya amat cepat. Hanya 14 menit kami di kereta sudah sampai tempat tujuan.

Lalu, kami melanjutkan menginap di Saijo. Mungkin karena kecapekan, aku agak kurang enak badan dan flu.

Day 3

Waktunya konferensi, tapi badanku semakin tidak enak. Bahkan hidungku mengeluarkan darah yg amat banyak. Padahal sebelumnya aku belum pernah mengalami hal ini.

Rasanya aku ingin istirahat saja di penginapan. Tapi, jika tidak datang ke konferensi sia - sia sudah usahaku selama ini. Mungkin ini adalah cara Allah menghapus dosaku karena banyak sekali kesalahan yg kulakukan kemarin.

Lalu, pas aku cek HP. Ada pesan dari abangku, dia mengirim link tentang jimat - jimat di Jepang. Padahal, aku sudah membeli salah satunya.

Dari sini aku semakin belajar untuk kita sebagai seorang muslim seharusnya bersikap wara' (hati - hati) dalam melakukan sesuatu.

Awal pagi sudah dimulai dengan cukup lumayan baik. Lalu kami berjalan menuju hiroshima univesity untuk konferensi.

Rangkaian awal acara adalah keynote speaker. Pembicaranya adalah satu petinggi JICA, salah satu perusahaan yg bikin MRT di Indo dan Direktur PT. Rekayasa Indonesia.

Mereka keren, tapi karena diriku gak enak badan dan ngantuk banget jadi ku tak terlalu mendengarkan mereka.

Lalu, saat presentasi dimulai, awalnya deg - degan sekali, apalagi pesertanya rata - rata S2, and I am Maba S1, kami dibagi berdasarkan kategori dan aku termasuk kedalam Edu (Pendidikan). Tapi, ternyata pas masuk kedalam ruangan. Dan setiap peserta maju, It's just like presentasi di dalam kelas.

Terus serunya lagi, itu lebih kayak diskusi gitu, enak banget saling memberikan masukan satu sama lain. Tidak berasa kompetisi. Jadi, sama - sama niatnya hanya untuk menuntut ilmu.

Bahkan, pas sudah selesai ada bapak yg ngajak ngobrol aku dan tim edu lainnya dari kampusku. Dia memberikan masukan banyak banget mengenai presentasi kita.

Pokoknya diantara semua pengalamanku di Jepang, ini yg paling seru dan gak sia - sia perjuanganku selama ini, dan pengalaman ini tidak bisa dibeli pakai uang sama sekali.

Benar perkataan ketumkuh,


" you can earn money anytime, but you can't turn back time."

Meskipun pada akhirnya aku enggak dapat best presenter, pengalaman ini tidak dapat terbayar dengan sertifikat atau mendali apapun.

Day 4

Perjalanan kembali menuju hiroshima, awalnya kami saat mau ke hiroshima mau menukar uang dulu ke money changer, karena uang yen kami telah habis. Kebetulan kemarin kami melihat money changer pas mau berangkat ke hiroshima university, eh tapi selama kita berjalan tapi kok gada money changernya, lalu kami coba ke atm yg ada visanya. Tapi atm ku di tolak. Untungnya kami berjumpa dengan teman kami yg lain, lalu kakaku meminjam uang ke kakakku yg lain tapi tetap saja pas - pasan.

Di saat kakakku sedang memesan tiket, AA ku yang kebetulan kita beda rombongan, jadi baru ketemu waktu itu berbisik - bisik.


"Rahma, duit lu kurang? Mau minjem enggak? Duit gue masih banyak nih!"

Beuh, iya tidak mungkin ku tolak. Karena kasihan juga kakakku si Mami Sekum harus membayarkan biaya salah satu dari kami. Tapi lucu kalo diingat - ingat, ketika mami uangnya habis, minta sama AA. Terus abangku yg lain, si Mas Mbul sudah menjanjikan ketoprak kalo kami sudah tiba di Jakarta.

Lalu, kami berangkat ke hiroshima lagi. Pas kami mau membayar penginapan, kami diminta untuk mengisi angket anak kelas 5 SD. Kalo di Jepang anak SD saja sudah bikin riset. Sedangkan diriku mengenal riset pas kuliah.

Sampai di penginapan kami makan dan berniat akan jalan - jalan lagi ke Hiroshima Castle. Tapi salah satu temanku tak ikut, malah AA yg baru datang ke penginapan yg ikut. Dalam perjalanan menuju kesana kami video call-an sama mas Mbul. Yang paling adalah saat foto bersama si Mas Mbul ikut foto padahal di video call.

Setelah dari Hiroshima Castle, kami ke Genbaku Dome Hiroshima, meskipun beberapa hari yg lalu sudah kesana tapi salah satu kakakku ada yg belum kesana dan ingin sekali kesana.

Genbaku Dome adalah satu - satunya bangunan yg tersisa karena peristiwa bom hiroshima- nagasaki. Sedih sih pas kesana, apalagi setelah melihat foto ibu dan anak yg terpisah dengan bapaknya. Tetapi, kalo tidak terjadi bom, negaraku mungkin belum merdeka.

Di sebelah monumen ada sungai Ota. Kami berfoto - berfoto ria disana. Yang lucunya Mami dan AA malah berantem mengenai quotes tentang senja. Lalu, malah pada baper. Aduh, syndrom 20-_-

Kalo kata abangku, Sungai Ota itu tempat pembuangan tuyul. Masa iya, orang Jepang mainan tuyul?

Setelah itu, kami belanja di sevel belanja air putih, karena pesediaan air putih kamis habis. Udah coba masak air di penginapan sebelumnya, tapi rasa airnya aneh rasanya seperti air keran.

Day 5

Hari terakhir di Jepang, kami siap - siap menuju bandara karena kami akan boarding pagi. Alhamdulillah tiada kendala, hanya saja pas sampai di terminal bus, busnya sudah waktunya untuk berangkat.

Kondektur bus menyuruh kami cepat - cepat. Orang Jepang sangat disiplin sekali mengenai waktu, selain antrian mereka juga teratur dan sabar, untuk pembayaran bus dan trem mereka juga menggunakan sistem kejujuran.

Lalu akhirnya kami tiba di CGK sekitar maghrib, lalu kami shalat dahulu. Kebetulan hari ini aku sedang berhalangan, jadi aku bertugas menjaga tas. Saat menunggu tas, di depan musholla juga ada ibu bersama ke-6 anaknya yg masih kecil menunggu suaminya.  Ibu itu sepertinya berasal dari daerah timur tengah dan sedang hamil.

Hmm, seperti diriku yang ingin memiliki tujuh anak. Ku membayangkan aku, suamiku, dan anak - anaku terbang besama mengelilingi dunia 5  sampai 10 tahun lagi. Insyaa Allah.

Sekarang, fokusku adalah menuntut Ilmu, membahagiakan orang tua, memperbaiki diri dahulu dan meluruskan niat bukan karena kamu, tapi karena Dia, Yang Maha Baik.

Aku yakin Yang Maha Baik telah menyediakan jodoh terbaik untukku di tempat dan waktu yang terbaik, di saat kami sudah sama - sama siap mendidik anak - anak kami menjadi generasi - generasi terbaik.

Selepas dari CGK kami ke KPM dan di sambut oleh ketoprak dari Mas Mbul.

Berakhirlah kisahku di Jepang. Sekarang waktunya kerja keras untuk membayar pinjaman dan menabung lagi untuk perjalanan selanjutnya serta untuk S2 nanti. Semoga saja hal ini juga tidak melalaikanku dari amanah - amanahku.

Perjalananku kali ini mengajarkanku banyak, bukan hanya sekedar prestasi dan mimpi yg kuraih, apalagi hanya sekedar jalan - jalan.

Tetapi tentang bagaimana percaya dan terus percaya kepada Allah, tidak berlebihan saat besikap wala' (loyal) terhadap orang kafir, bersikap wara' terhadap suatu perkara. 

Melalui perjalanan ini aku belajar mempraktekan teori yg selama ini sering ku dengan tentang bukan lagi membedakan halal dan haram, bukan lagi membedakan perkara yg bermanfaat atau tidak bermanfaat meskipun itu halal. Tetapi juga menjauhkan diri dari hal - hal yang syubhat. 

Saturday, September 23, 2017

ESSAY TENTANG BIDIKMISI

Assalamu'alaykum :)

Sesuai dengan janji gue, gue akan share essay buatan gue tentang bidikmisi. Iyaa walaupun gak menang, tapi mudah  - mudahan dapat bermanfaat dan menginspirasi. Terutama buat teman - teman yang mau kuliah tetapi bingung soal biaya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

BIDIKMISI MENYELAMATKAN BANGSAKU

Beberapa bulan yang lalu di saat teman – teman saya yang lain sibuk memikirkan memakai baju apa dan berdandan seperti apa saat acara wisuda, saya hanya diam mendengarkan keluh kesah mereka.  Jangankan memikirkan memakai baju apa, membayar uang wisuda saja saya tidak sanggup. Bahkan, saya masih kebingungan apakah harus melanjutkan pendidikan atau harus berkerja setelah lulus SMA nanti. Kondisi keuangan keluarga saya tidak memungkinkan saya untuk berkuliah di perguruan tinggi. Ayah saya hanya seorang penjual tiket bis, sedangkan ibu saya pedagang serabutan yang memiliki empat orang anak yang masih sekolah. Saya juga bukan siswa yang terlalu pandai, yang dapat dengan mudahnya mendapatkan beasiswa.  Tapi, mimpi dan cita – cita saya terlalu besar jika saya hanya menjadi tamatan SMA.
Di tengah kebingungan saya, saya teringat pada awal perkenalan saya dengan kata “Bidikmisi”. Awal perkenalan saya dengan Bidikmisi cukup lucu bahkan bisa dibilang cukup tidak baik. Saat itu, saya duduk dibangku kelas 2 SMA. Saya bukan siswa yang paling pandai dikelas, tetapi nilai saya bisa dikatakan cukup baik. Namun, saat itu nilai saya sedang menurun drastis atau mungkin bisa dibilang paling buruk di kelas. Seperti biasa, siswa yang nilainya buruk akan dipanggil oleh guru BK. Disinilah, awal perkenalan saya dengan Bidikmisi dimulai. Nilai saya menurun bukan tanpa alasan, nilai saya menurun karena beberapa hal yang dapat dimaklumi oleh guru BK saya, mendegar hal tersebut guru saya mengatakan untuk kuliah nanti saya dapat mengajukan beasiswa Bidikmisi. Awalnya saya masih tidak mengerti dengan Bidikmisi, lalu saya mencari informasi tentang Bidikmisi melalui internet.
Menurut Wikipedia, Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2010. Syarat – syarat penerimaan mahasiswa beasiswa Bidikmisi juga berbeda di setiap universitas.
Tanpa berpikir panjang lagi, saya langsung menghampiri guru BK saya untuk mengajukan program beasiswa Bidikmisi. Setelah itu, saya harus melewati pengisian data – data dan formulir serta melewati proses wawancara. Selama menunggu pengumuman Bidikmisi, orang tua saya juga menyuruh saya untuk berikhtiar di tempat lain. Orang tua saya berharap agar saya mendapatkan perguruan tinggi kedinasan, agar ketika saya lulus nanti saya dapat langsung berkerja. Tetapi, lagi – lagi mimpi dan cita – cita saya terlalu besar jika saya harus tetap berdiri di zona nyaman tersebut. Setelah dua ikhtiar tersebut, saya hanya mampu berdo’a, memohon yang terbaik kepada Allah.
Qadarullah, Allah meluluskan saya untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi dan tidak meluluskan saya pada tes tahap terakhir di perguruan tinggi kedinasan tersebut. Awalnya sedih juga, karena tidak bisa mendapatkan apa yang orang tua saya inginkan, tetapi saya percaya Allah telah memberikan takdir terbaik-Nya untuk saya.
Bidikmisi adalah salah satu rizki terbesar dalam hidup saya dan saya sangat bersyukur mendapatkannya. Sekarang dengan bantuan beasiswa Bidikmisi saya dapat berkuliah di universitas impian saya sejak kecil. Iya, Bidikmisi menyelamatkan saya dari gelapnya masa depan serta membantu saya meraih cita – cita dan mimpi saya. Bukan hanya menyelamatkan secara ekonomi maupun akademik. Lebih dari itu, Bidikmisi membantu memperbaiki kepribadian saya. Bidikmisi membuat saya menjadi mahasiswa yang mandiri, kompetitif, dan bertanggung jawab. Bidikmisi membuat saya menjadi mandiri, karena melalui Bidikimisi saya belajar untuk tidak terus- menerus bergantung dan merepotkan orang tua. Bidikmisi membuat saya memiliki sifat kompetitif, karena para mahasiswa bidikmisi dituntut untuk terus berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Terakhir, bidikmisi menjadikan saya bertanggung jawab, karena saya sadar uang Bidikmisi adalah uang rakyat, beasiswa Bidikmisi adalah amanah dari rakyat yang harus saya jaga dan saya pergunakan sebaik mungkin.
Bidikmisi tidak hanya menyelamatkan saya, tetapi juga ribuan pemuda dan pemudi lainnya. Menurut data di Kompas.com, sejak pintu akses dibuka pada tahun 2010 hingga tahun akademik 2013/2014 saja, penerima beasiswa Bidikmisi telah mencapai jumlah 149.180 mahasiswa, termasuk mahasiswa di perguruan - perguruan tinggi swasta dan terus meningkat hingga tahun 2017.
Pemuda – pemudi penerima beasiswa Bidikmisi itu, lahir dalam keadaan yang tidak terlalu cerdas  tetapi mempunyai keinginan yang sangat besar untuk menjadi cerdas. Pemuda – pemudi itu lahir dari keluarga yang tidak sukses dan tidak kaya, tetapi memiliki keinginan yang besar untuk menjadi sukses dan kaya. Pemuda – pemudi itu tidak hanya sekedar ingin untuk mencerdaskan, menyukseskan, dan memperkaya dirinya sendiri. Tetapi, kelak pemuda – pemudi ini juga akan mencerdaskan, menyukseskan, dan memperkaya bangsa dan negaranya. 
Jadi, Bidikmisi bukan hanya telah menyelamatkan masa depan saya dan para pemuda – pemudi itu, tetapi juga masa depan Bangsa Indonesia. Bagaimana tidak ? Bidikmisi membuat kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Dengan begitu, maka pertumbuhan Indonesia di bidang lainnya akan meningkat. Karena Bidikmisi, guru hebat  yang akan mencerdaskan otak dan hati bangsa akan tercipta. Dokter – dokter yang akan menyehatkan jasmani dan rohani rakyat Indonesia akan hadir. Para insiyur yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun akhlak Negara Indonesia akan muncul. Hakim yang akan menegakkan keadilan dengan seadil – adilnya akan lahir.
Bidikmisi juga melahirkan calon – calon pemimpin hebat yang akan membuat Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar di berbagai bidang. Sekali lagi, Bidikmisi tidak hanya menyelamatkan diriku dan teman – temanku, tetapi juga bangsaku. Kebangkitan bangsaku sudah dimulai sejak tahun 1908 dan akan terus bangkit melalui tangan pemuda – pemudinya, yang sebagian masa depan pemuda – pemudinya telah diselamatkan oleh Bidikmisi. Terima kasih Bidikmisi..! Karena dirimu, aku, teman – temanku, dan bangsaku dapat terselamatkan dari kehancuran dan kebodohan. Salam Bidikmisi !